Selasa, 07 Juli 2009

ASKEB

“Yang menjadi hal utama dalam bidang kesehatan adalah mengidentifikasi dan menggunakan intervensi yang sudah dibuktikan melalui penelitian yang baik untuk mendapatkan hasil yang terbaik bagi siapapun dengan prasarana yang tersedia.”
Fletcher R, Lancet 1999
Bukti penelitian yang sama tentang kemanjuran dan keamanan diperlukan untuk setiap perawatan yang menggunakan obat maupun yang tidak
Archie Cochrane 1979
“Betul-Betul Merupakan Kritik Yang Hebat Terhadap Profesi Kita Bahwa Kita Belum Mengorganisasikan Rangkuman Penting Baik Menurut Spesialisasi Atau Sub Spesialisasinya, Disesuaikan Secara Berkala, Dari Semua Pengujian Percobaan Secara Acak.”
PERMASALAHAN
Petugas kesehatan memerlukan informasi terkini,Banyak textbook yang menjadi out of date sangat cepat,Jurnal yang tidak teratur dan terbatas ,Terlalu banyak informasi ( yang baik dan buruk ),Keterbatasan waktu,Pengetahuan dan kinerja (performance) semakin lama semakin menurun
Apakah Yang Berubah?
• Perkembangan dalam riset klinis,Pengujian percobaan secara acak (RCT)
• Perkembangan metodologi :Meta-analisis,Pengenalan bias pada pengkajian tradisional dan pendapat para ahli
• Perkembangan pesat literatur medis,Paper yang bersifat metodologis,Pencarian literatur,Database elektronik
Evidence-based medicine adalah penggunaan bukti-bukti penelitian mutakhir terbaik secara sistematis, ilmiah dan eksplisit untuk mengambil keputusan tentang asuhan bagi pasien secara individual.
Evidence based medicine
. Pengkajian secara sistematis dari penelitian yang dipublikasikan
. Mengevaluasi intervensi
Sintesis Penelitian adalah suatu proses dimana 2 penelitian atau lebih dinilai dengan maksud untuk membuat ringkasan bukti-bukti penelitian yang berhubungan dengan pertanyaan tertentu
Sintesis Penelitian = Pengkajian Sistematis +Meta-analisis
Sintesis Penelitian diperlukan tidak hanya untuk merefleksikan sifat kumulatif ilmu pengetahuan, tetapi juga karena :
• volume penelitian yang berlebihan
• akses terhadap laporan penelitian sangat sulit dan seringkali bias
• qualitas penelitian sangat bervariasi
• kebanyakan penelitian berskala terlalu kecil
Apakah Yang Tercakup Dalam Sintesis Penelitian?
Pertanyaan yang dirumuskan dengan jelas,Mengembangkan suatu protokol ,Metode-metode untuk mengidentifikasi studi (pencarian),Pemilihan studi-studi yang akan dikaji,Penilaian secara kritis,+ Meta-analisis,Rangkuman hasil
Riwayat Pengkajian Sistematis
Unit Epidemiologi Perinatal Nasional,Oxford Database Perinatal Trials,Cochrane Collaboration,The UK Cochrane Centre,The Cochrane Library,The WHO/Reproductive Health Library
WHO Reproductive Health Library
Satu CD ROM untuk klinisi,Memilih manajemen yang paling sesuai untuk beberapa kondisi obstetri dan ginekologi yang biasanya ditemui di praktek klinisnya,Berdasarkan bukti-bukti penelitian ilmiah
Isi RHL
• Editorial atas hal-hal yang relevan dengan kesehatan reproduksi di negara-negara berkembang
• Rangkuman tentang efektivitas
• Database Kesehatan Reproduksi
• Informasi yang bermanfaat
• Daftar nama lembaga donor (46)
• Daftar nama LSM (35)
• Video pendidikan mengenai ECV dan pentingnya dukungan orang terdekat selama persalinan
Tim Editorial WHO/RHL
• Editor koordinator :
A Metin Gulmezoglu dan Jose Villar, WHO, Jenewa, Swiss
• Editor teknis :
Jitenda Khanna, WHO, Jenewa, Swiss
. Editor Regional RHL
Guillermo Carroli, Linan Cheng, Justus Hofmeyr,
Ana Langer, Pisake Lumbiganon,
Kenneth F. Schulz, Juan Carlos Vazquez
. Menyeleksi Cochrane Reviews
. Mengidentifikasi topik yang akan dikaji
. Mendiseminasikan RHL
. Mengkaji komentar para pengamat

Strategi Diseminasi RHL
• Mailing list WHO/RHR
• Bebas biaya berlangganan untuk negara-negara berkembang
• Diseminasi secara aktif melalui presentasi, seminar tentang EBM/RHL, konferensi
Status Langganan RHL
• AFRO 2019
• AMRO 3124
• EMRO 639
• EURO 1145
• SEARO 1422
• WPRO 867
• TOTAL 9216
Evaluasi dampak RHL
• Pengujian secara acak dalam kelompok-kelompok
• Meksiko dan Thailand – 40 rumah sakit non akademi
• Intervensi: suatu strategi diseminasi aktif (melalui jalur pendidikan) untuk melaksanakan praktek-praktek RHL yang direkomendasikan
• Hasil: Perubahan dalam praktek klinis
• Status: Pengumpulan Baseline data - selesai
Intervensi – sedang berlangsung
Alur Program WHO Untuk Praktek Kesehatan Reproduksi Yang Terbaik
• Menghasilkan bukti-bukti penelitian
• Merangkum bukti-bukti penelitian
• Diseminasi
Asuhan Antenatal WHO Model Baru
• Paket yang berorientasi pada tujuan, dibagi ke dalam 4 kunjungan, adalah model asuhan antenatal rutin yang direkomendasikan WHO
• Diterima dengan baik oleh para ibu dan tenaga kesehatan
• Biayanya lebih rendah baik bagi ibu maupun pelayanannya
PPRAKTIK BERDASARKAN BUKTI PENELITIAN
Di Dunia Yang Ideal
a. Asuhan yang paling efektif bagi setiap kondisi akan diketahui
b. Setiap penolong akan tahu asuhan yang paling efektif bagi setiap pasien
c. Setiap penolong akan mempraktikkan asuhan yang paling efektif yang diketahuinya
Di Dunia Nyata
a. Banyak yang seharusnya sudah diketahui ternyata tidak diketahui
b. Banyak yang sudah diketahui, ternyata belum diketahui oleh sebagian besar penolong
c. Penolong sering tidak mempraktikkan apa yang mereka ketahui sebagai bentuk asuhan yang paling efektif
Secara historis…Keputusan klinis berdasarkan:
 Patofisiologi
 Pengalaman klinis
 Tradisi-tradisi
 Keinginan pasien
Tahun 1972, Dr. Archie Cochrane menyampaikan bahwa kurang informasi mengenai efek tindakan obstetrik
Keinginan Dr. Cochrane menganjurkan agar:
 Mengkaji dan merangkum penelitian-penelitian yang relevan
 Memperbaharuinya secara periodik
 Menyediakannya bagi semua provider serta pasien
Jawaban
 1976-Dr. Iain Chalmers & rekan-rekan di Oxford, Inggris menjawab tantangan
 1978 – dapat dana dari WHO
 Kajian sistematis 64 majala dari tahun 1950 dan sesudahnya dilakukan
 ahli obstetrik dan ahli pediatrik sebanyak lebih dari 40.000 di 18 negara diminta untuk mengirim penelitian yang belum dipublikasikan
Hasilnya
2 Buku yang Utama
 Asuhan Efektif dalam Kehamilan dan Kelahiran (1989)
1500 halaman (2 volume) yang termasuk 300 tindakan
 Panduan untuk Asuhan Efektif dalam Kehamilan dan Kelahiran, (2000) edisi ketiga
 Database Elektronik Cochrane
Perpustakaan Cochrane
 Perpustakaan Cochrane
 Database Cochrane mengenai kajian-kajian sistematis tersedia dalam CD-Rom dan Internet
 Diperbaharui setiap empat 4 bulan
 Dapat berlangganan
 Individual
 Institusi
Dimana dapat hasil penilitian?
 Enkin, et al. A Guide to Effective Care in Pregnancy and Childbirth. Third Edition. 2000
 Database Cochrane. www.cochranelibrary.com
 WHO Reproductive Health Library
 Buku Panduan Praktis
Praktik Yang Berdasarkan Penelitian
Penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penilitian terbaik saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu
Bagaimana Menggunakan Hasil Penelitian?
 Tindakan-tindakan klinis dikategorikan menurut hasil penilitian
o Bermanfaat
o Mungkin akan bermanfaat
o Manfaat melebihi resiko
o Keefektifan yang belum diketahui
o Tak mungkin bermanfaat
o Tidak efektif atau malah merugikan
 Filosofi Kebidanan :Menghargai pilihan klien, kerjasama dalam pengambilan keputusan
.Kerjasama bidan dengan pasien membutuhkan informasi yang lengkap dan relevan, termasuk hasil penelitian
Asuhan antenatal tradisional ( ANC )
• Berasal dari model yang dikembangkan di Eropa pada awal dekade abad ini.
• Lebih mengarah pada tradisi daripada rasional.
• Penekanan kunjungan adalah pada frekwensi dan jumlah, daripada terhadap unsur yang mengarah pada tujuan esensial.
Pendekatan resiko dalam asuhan antenatal
*Rasional sebelumnya tentang asuhan antenatal ialah melakukan screening untuk memprediksi faktor-faktor resiko ( untuk memprediksi suatu penyakit )
*Teori kita mengidentifikasi para wanita yang bisa mengalami komplikasi dan kemudian memberi pengobatan khusus dan/atau perujukan untuk mendapat pertolongan di suatu sarana kesehatan.
* Sebagian besar wanita yang mengalami komplikasi tergolong sebagai “ berisiko rendah
* 71 % dari wanita yang bersalin mengalami penyulit, yang sebelumnya tidak diprediksi.
* 88% dari wanita yang mengalami perdarahan pascasalin, tidak memiliki riwayat yang diprediksi.
Sejumlah besar wanita yang tergolong memiliki resiko tinggi ternyata bisa tidak mengalami komplikasi apapun:
*90% dari wanita yang diidentifikasi sebagai “ Resiko “ ternyata tidak mengalami komplikasi.
Implikasi pendekatan resiko
• Resiko Rendah = Rasa Aman yang Keliru.
• Resiko Rendah = Sumberdaya yang lebih sedikit, tidak adanya informasi yang sangat pentinmg.
• Resiko Tinggi = Ketidak mudahan dan biaya yang tidak perlu.
• Resiko Tinggi = Sistem kesehatan terlalu dibebani oleh penata laksanaan ibu-ibu berisiko tinggi yang tidak perlu, mengurangi sumberdaya yang tersedia untuk keadaan darurat yang sebenarnya.
kesimpulan
Pendekatan Resiko bukanlah satu strategi yang efesien atau efektif untuk mengurangi angka kematian ibu.
*Screening ; tidak membedakan wanita mana yang akan memerlukan asuhan darurat dan mana yang tidak.
*Bahkan wanita beresiko rendahpun bisa mengalami komplikasi.
*Setiap wanita akan menghadapi resiko komplikasi dan harus dapat mengakses/memperoleh asuhan kesehatan ibu yang bermutu tinggi.
*Asuhan Antenatal harus memfokuskan pada pendekatan penyakit, bukan memprediksi penyakit.
KONSEP DASAR GENDER DAN HAK AZAZI MANUSIA
Konsep Dasar
*Filosofi KeBidanan.
Keyakinan atau pandangan hidup bidan yang digunakan sebagai kerangka pikir dalam memberikan asuhan kebidanan.
*Asuhan Kebidanan.
Penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/atau masalah kebidanan.
Bidan bersama perempuan dan keluarga, harus bekerja untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan yang lainnya dengan dasar ham dan akuntabilitas atas keputusan/tindakan seseorang.
Integrasi Gender dalam HAM.
Adalah sebuah konsep yang membawa perubahan perilaku pada manusia selanjutnya kepada pemahaman yang lebih baik tentang keadilan gender.
Paradigma Kebidanan.
Adalah suatu cara pandang bidan dalam memberikan pelayanan, keberhasilan pelayanan dipengaruhi oleh pengetahuan dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/perempuan, lingkungan, perilaku, asuhan kebidanan, dan keturunan.
Kode Etik Internasional.
Kode etik bidan , menghargai perempuan berdasarkan HAM:
1.Hubungan dengan perempuan sebagai klien.
2.Praktik Kebidanan.
3.Kewajiban profesi Bidan.
4.Peningkatan pengetahuan dan praktik kebidanan.
Kerangaka konsep Asuhan Kebidanan Indonesia, 2003
Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
• Bidan sebagai pemberi asuhan
• Determinan Filosofi Asuhan Kebidanan
• Perempuan sebagai penerima asuhan
• Tercapainya meningkatnya kepuasan dan keamanan bagi perempuan
Apa itu gender ?.Adalah perbedaan antara sistem perempuan dan laki-laki yaitu;
Jenis organ genetalia(vagina, rahim, payudara vs penis dan testis)
Jenis hormon utama di dalam tubuh ( estrogen vs testosteron )
Kemampuan memproduksi sperma dan ovum ( sel telur )
Kemapuan untuk melahirkan dan menyusui anak
Stereotip gender Adalah aplikasi atribut generik, opini atau peran menuju gender.
Misalnya; iklan menggambarkan perempuan saat membersihkan rumah dan berperan merawat anak.
iklan rokok memperlihatkan perempuan menyalakan rokok
Pria berkeringat saat bekerja keras di ladang
Perempuan:Penurut,Emosional,Rapih/bersih,Pendiam ,Ceroboh ,Artsy ,Ibu rumah tangga ,Pengasuh anak
Laki-laki: Agresif,Tidak emosi,Berbicara lantang,Berantakan,Atletis,Orientasi matematik dan lmusains.Penghasilan uang
Hak-hak reproduksi
Adalah hak asasi manusia yang meliputi :
-Hak mendasar seluruh pasangan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah anak , jarak anak mereka, dan untuk memperoleh informasi, pendidikan dan dana.
-Hak untuk mencapai standar kesehatan seksual dan reproduksi
-Hak untuk membuat keptusan menyangkut masalah reproduksi terbebas dari diskrimanasi, pemaksaan dan kekerasan
GENDER ;
Perbedaan peran dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki yang ditentukan secara sosial, gender berhubungan dengan persepsi dan pemikiran serta tindakan yang diharapkan sebagai perempuan dan laki-laki yang dibentuk masyarakat, bukan karena perbedaan biologis.
SEKS;
Karakteristik genetik/fisiologis atau biologis seseorang yang menunjukan apakah dia seorang perempuan atau laki-laki.
KESETARAAN GENDER;
Tidak adanya diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang dalam memperoleh kesempatan dan alokasi sumber daya, manfaat atau akses pelayanan.
KEADILAN GENDER;
Keadilan pendistribusian manfaat dan tanggung jawab perempuan dan laki-laki.Kosep yang mengenali adanya perbedaan kebutuhan dan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki, yang harus diidentifikasi dan diatasi dengan cara memperbaiki ketidakseimbangan antara jenis kelamin.
Peran gender :
• LAKI-LAKI:
• Produktif
• PEREMPUAN:
• Tanggung jawab Domestik.
• Pekerjaan Produktif.
• Bermasyarakat.
Kebutaan gender.
Kegagalan mengenali bahwa gender merupakan faktor penentu dampak sosial termasuk kesehatan.
Kesadaran gender
PPemahaman tentang :
1. Ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki.
2. Secara sosial perilaku berbeda.
3. Kemampuan untuk mengakses dan mengawasi sumber daya.
Sensitifitas gender
Kemampuan untuk memahami/mempersepsikan adanya perbedaan gender, masalah/issue, dan ketidaksetaraan gender memasukannya ke dalam strategi dan tindakan
Diskriminasi gender
Adanya perbedaan, pengecualian atau pembatasan yang dibuat berdasarkan peran dan norma gender yang dikonstruksikan secara sosial yang mencegah seseorang untuk menikmati HAM secara penuh.
Kebutuhan gender secara praktis
Cepat dan sering memperhatikan ketidak cukupan kondisi hidup, pelayanan kesehatan dan ketenagakerjaan.
Misalnya ; meningkatkan pusat kesehatan masyarakat.
menjamin ketersediaan air bersih.
memberikan nasihat tentang KB.
Kesemuanya ini tidak mengubah posisi perempuan dan laki-laki di masyarakat.
Kebutuhan strategis gender Berhubungan dengan divisi gender ;
Meliputi : tenaga kerja.
kekuasaan.
pengawasan.
Hak atas hukum.
kekerasan dalam rumah tangga.
kesetaraan upah.
kontrol perempuan atas tubuh mereka
Membantu perempuan mencapai kesetaraan dan menentang posisi subordinasi, misalnya mengikuti pemilu, menghentikan kekerasan, meningkatkan akses perempuan atas pemilikan tanah.
Analisis gender
* Menilai :* perbedaan dan keberagaman peran antara perempuan dan laki-laki.
*ketidak seimbangan kekuasaan, kebutuhan, kendala
Kesempatan dan dampak dalam kehidupan.
Dalam bidang kesehatan menilai :
*perbedaan pajanan risiko.
*akses terhadap manfaat teknologi, sumber daya, informasi dan pelayanan kesehatan serta realisasi hak.
Analisis gender disemua tingkatan intervensi meliputi:
* menentukan prioritas, mengumpulkan data, merancang, melaksanakan, mengevaluasi kebijakan atau program.
Alasan sirkuler dibalik stereotip peran gender
Anak laki-laki dan anak perempuan secara sistematik diajarkan untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu.
Tidak berperilaku dengan cara tertentu.
Misalnya ; laki-laki tidak baik mengelola urusan rumah tangga, atau menjaga bayi.
perempuan tidak dapat mengatasi krisis.
Peran dan gender
Di masyarakat :
-Perempuan dan laki-laki diharapkan berperilaku berbeda.
-Peran maskulin dan feminim.
Pakaian berbeda, mainan berbeda, ketertarikan pada isu dan subyek yang beda.
-Respon emosi yang berbeda
Persepsi tersembunyi.
-Yang dilakukan oleh laki-laki lebih baik dan lebih berharga daripada yang dilakukan oleh perempuan.
- Dalam bidang seksualitas dan perilaku seks: perempuan agar menarik bagi laki-laki, tetapi harus lebih pasif, menjaga keperawanan, tidak pernah memulai aktivitas seksual, dapat menjaga diri dari keinginan seksual laki-laki yang tidak terkendali.
- Pengendalian perempuan didasari atas perempuan mempunyai keinginan seksual yang tidak terkendali.
- Laki-laki diharapkan menjadi lebih jantan dan mempunyai keinginan seksual yang tidak dapat dikendalikan saat dirangsang, memulai inisiatif saat berhubungan seksual, dan tidak mampu monogami.
Norma gender dan praktik masyarakat
Ancaman perlawanan sosial dan kekerasan yang melawan norma.
Perempuan pergi keluar sensiri pada malam hari
Perempuan tidak mendapatkan dukungan/bantuan dari pihak keluarganya untuk keluar dari kekerasan rumah tangganya.
Undang-undang dan kebijakan
Norma gender sering diwujudkan melalui undang-undang dan kebijakan.
Undang-undang hak warisan sering menguntungkan laki-laki.
Undang-undang perkawinan dan perceraian, perempuan sebagai subordinasi dari laki-laki.
Banyak negara tidak mempunyai atau memperkuat undang-undang kekerasan rumah tangga.
Perkosaan.
Gender dan setrategi pembangunan
Fokus pada kekuatan sosial, ekonomi, politik dan budaya.
Perempuan dan laki-laki manfaat dari dan mengendalikan sumber daya.
Dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang berbeda.
CONTOH –CONTOH EVIDENCE BASED INTRA NATAL CARE
1. APN dengan 58 langkah
1. Lima benang merah
2. Kala I
3. Kala II
4. Kala III
5. Kala IV
2. MELAHIRKAN DI AIR
• Teknik ini banyak dilakukan di Rusia
• Di Indonesia melahirkan dalam air mulai dilakukan tahun 2006
• Resiko sama seperti melahirkan normal, tapi dapat mengurangi rasa sakit.
• Persalinan di air mempunyai syarat-syarat tertentu :
– Indikasi sama dengan indikasi melahirkan normal
– Keinginan dari si ibu sendiri
– Kesiapan fasilitas
3. HYPNOBIRTHING
• Merupakan metode relaksasi untuk ibu hamil sebagai persiapan menghadapi persalinan sehingga meminimalkan rasa sakit tanpa menggunakan obat-obatan.
• Hanya dapat dilakukan oleh tenaga profesional.
4. TERAPI MUSIK
• Metode ini digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
• Musik diperdengarkan langsung di samping ranjang pasien
• Lebih efektif dilakukan/di awasi oleh terapis musik

5TEKNIK SUNTIK/TANPA RASA SAKIT
Bius epidural
Bius spinal
Intrathecal Labour Analgesia
6.TEKNIK KONVENSIONAL
Tenang menghadapi persalinan
Tenang berarti aman dan nyaman
Nyeri akan lebih hebat bila cemas
Cemas dapat memperpanjang persalinan
Nyeri yang dirasakan akan lama lagi
PENGARUH ADAT BUDAYA BANJAR
MASA ANTENATAL
 Melaksanakan adat “mandi mandi” pada kehamilan 7 bulan bila tidak dilakukan ibu harus dipingit.
 Memakai gelang kaki warna hitam agar tidak terganggu setan
 Tidak boleh membelah puntung api agar bayi tidak sumbing
 Suami tidak boleh membunuh binatang agar tidak terjadi petaka pada bayi yang dikandung
 Tidak boleh melilitkan kerudung dileher karena dapat mengakibatkan lilitan tali pusat
 Tidak boleh duduk didepan pintu karena bisa menyebabkan persalinan macet
 Mengelilingkan cermin, lilin, dan sisir pada saat persalinan supaya bayi yang dilahirkan cantik
MASA INTRANATAL
 Mengggunakan mantra mantra peluncur persalinan
 Dibawah tempat tidur biasanya ditaruh daun jariangau/ jeruk nipis untuk menghindari roh roh jahat
 Membelah kelapa diatas perut ibu saat kala I untuk mempercepat pembukaan
 Dilangkahi suami/orangtua tigakali supaya kesalahan dan dosa dimaafkan.
MASA POSTNATAL
 Perut ibu disiram air yang telah dibacakan doa doa dengan harapan placenta segera lepas
 Perut ibu diikat dengan kain / selendang supaya plasenta tidak naik keatas
 Segera setelah ibu selesai bersalin dibawah pantat ibu diberi kain yang sudah diisi dengan ramuan yang sudah dipanasi
 Bagi bayi perempuan vagina diberi perasan jeruk nipis agar mengurangi lendir
 Pada bayi perempuan payudara dipencet agar kelak sudah dewasa payudara tidak besar
 Persiapan menyambut persalinan upih pinang(pelepah pinang), kapit,sembilu, kain kuning, tampung tawar, kue kekulih, piduduk ( berisi beras, kelapa, gula merah, bumbu dapur lengkap, garam, jarum , benang, minyak goreng, minyak tanah, serai dll)
 Mengubur plasenta yang ditaburi garam ditutup daun pisang yang dilayukan, diikat dengan bamban ditanam dibawah pohon besar/bunga.
BAYI BARU LAHIR
 Bayi tidak boleh dibawa keluar rumah sebelum upacara tampung tawar
 Pada saat pertama kali keluar rumah kaki bayi diinjakkan pada tanah
 Setelah tali pusat lepas, lubang pusat diberi kerikan emas
 Memasukkan jari kelingking yang telah diolesi gula merah ke langit langit mulut bayi agar bayi nanti bertutur kata yang baik
PENGARUH BUDAYA JAWA PADA KEHAMILAN
• Suami/ ibu hamil tidak boleh membunuh makhluk hidup.
• Ibu hamil tidak boleh menjahit pakaian dan potong rambut.
• Ibu hamil tidak boleh duduk didepan pintu.
• Pada umur kehamilan 7 bulan dilaksanakan perayaan mitoni /tingkepan (syukuran 7 bulanan ) yang acaranya meliputi :
• - siraman /mandi kembang.setelah mandi ibu hamil dipakaikan 7 lapis sarung dan baju sebagai perlambang.
• - jualan rujak/minuman cendol yang dibeli oleh para tamu dengan menggunakan uang palawengkar.
• Ibu hamil dianjurkan minum air kelapa muda supaya bayi lahir bersih.
PENGARUH BUDAYA JAWA PADA SAAT PERSALINAN
• Pada proses persalinan ibu disuruh minum minyak kelapa untuk memperlancar proses persalinan.
• Minta air2 kepada dukun supaya cepat melahirkan
• Pada proses persalinan ibu diselimuti kain supaya tidak saru.
• Jendela dan pintu harus dibuka tidak boleh ditutup.
• Keluarga tidak boleh meninggalkan rumah.
• Setelah bayi lahir keluarga langsung mengadakan brukohan (syukuran )
• Para bapak2 mengadakan genduren (melek-an )
• Tembuni dicuci bersih.dibungkus kain putih,diberi bunga dimasukkan kedalam kendil yang dilubangi dibagian bawah kemudian dikubur dgn dikasih selang dan diberi lampu selama 40 hari.
PENGARUH BUDAYA JAWA PADA SAAT NIFAS
• Ibu harus pakai bengkung selama 40 hari,dak kaki harus rapat.
• Ibu duduk dengan dialasi dingklik.
• Ibu harus minum jamu selama 40 hari
• Ibu tidak boleh makan yang berlemak dan pedas
• Ibu tidak boleh keluar rumah selama 40 hari
• Ibu selalu dilayani oleh keluarga selama 40 hari
• Dilakukan selamatan sepasar dan selapan.
PENGARUH BUDAYA JAWA PADA PERAWATAN BAYI
• Bayi harus dipakaikan gurita selama 3 bulan.
• Bayi harus selalu dibedung.
• Tali pusat dikasih kunyit yang telah diparut dan dibungkus daun lalu dipanggang.
• Bayi baru lahir diberi sedikit kelapa muda yang masih kunyur2.
Fisiologi nyeri;
• Nyeri berasal dari reseptor nyeri yang tumbuh diseluruh tubuh.reseptor nyeri ini menyampaikan pesan sebagai impuls listrik disepanjang syaraf yang menuju ke medula spinalis dan kemudian diteruskan ke otak
Psikologi nyeri :
• Setiap orang memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap nyeri.kemampuan untuk mengatasi nyeri tergantung pada suasana hati,kepribadian dan lingkungan
Manajemen nyeri persalinan oleh bidan
• Kehadiran suami atau keluarga yang terus menerus
• Asupan cairan yang cukup
• Penghibur dan dorongan dari orang terdekat
• Perubahan posisi
• Sentuhan dan massage
• Pijatan ganda pada pinggul
• Penekanan pada lutut
• Kompres hangat dan kompres dingin
• Pengeluaran suara
Mengatasi nyeri persalinan adat jawa
• Minum air jahe dan gula merah
• Minum minyak kelapa
• Minum air bekas wudhu ibunya
Definisi Nyeri

 Adalah suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri,2007)
 Sensori subjektif dan emosional yg tdk menyenangkan yg didapat terkait dgn kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan (International Association for Study of Pain (IASP)
Fisiologi Nyeri
Nosirecepetor
Ada yang bermielin dan ada yg tdk bermielin dari syaraf perifer
Terletak dibeberapa bagian tubuh, spt :kulit (kutaneus), somatik dalam (deep somatic), daerah viseral sehingga menimbulkan sensasi nyeri yg berbeda-beda
Nosireceptor kutaneus
 Reseptor A Delta
Kecepatan transmisi 6-30m/det
Memungkinkan timbulnya nyeri tajam yg akan cepat hilang apabila penyebab nyeri dihilangkan
 Serabut C
Kecepatan transmisi 0,5 m/det
Nyeri bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi
Deep Somatik
 Yaitu reseptor nyeri yg terdapat di tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya
 Nyeri bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi
Reseptor Viseral
 Meliputi organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal, dsb
 Nyeri tdk sensitif terhadap pemotongan organ, tapi sangat sensitif terhadap penakanan, iskemia, dan inflamasi
Nyeri persalinan
Definisi : disebabkan kontraksi rahim & dilatasi cervik èdihantarkan serat saraf sensoris berukuran kecil è pleksus paracervikal & hipogastrikus inferior yg bersatu pleksus saraf simpatikus setinggi L2-L3 (tulang” sekitar punggung)
Nyeri dibagi 2 :
 Nyeri visceral : organ rahim yg kontraksi
 Nyeri somatik : distensi, inflamasi, kerusakan jaringan.nyeri yg terlokalisir di pelvis join, vagina, rectum, perineum & anus
Mengapa timbul nyeri persalinan ?
(fisiologi nyeri)
 mekanisme kontraksi rahim, mulut rahim agar bayi bergerak turun lewat jalan lahir
 Dihantarkan serabut saraf sensorik à pleksus paracervikal & hipogastrikus inferior yg bersatu pleksus saraf simpatikus tulang” sekitar punggung
 Persalinan normal à proses pengeluaran janin pd kehamilan cukup bulan, lahir spontan, presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi
 Rasa nyeri datang perlahan sesuai pembukaan (kala persalinan)
 Mencapai puncak saat persalinan diambang pintu
 Ada yg kuat menghadapi nyeri, yg lain tdk kuat menahan nyeri yg luar biasa
Faktor yg membantu mengurangi nyeri
 Tenang menghadapi persalinan
 Tenang berarti aman dan nyaman
 Nyeri akan lebih hebat bila cemas
 Cemas dpt memperpanjang persalinan
 Nyeri yg dirasakan akan lama lagi
Manajemen nyeri persalinan oleh bidan
 Suasana ruang yg nyaman àtdk bising
 Kesiapan fisik, tdk lapar/ kenyang, baju tdk ketat
 Asupan makanan bergizi
 Kecukupan istirahat sebelum persalinan
 Tempat duduk /berbaring yg nyaman
 Alunan musik, wewangian aroma terapi
 Dukungan keluarga à suami
KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN BBL MENURUT ADAT MADURA
KEHAMILAN DI MADURA
1.Upacara Nandai
– Dilaksanakan pada bulan pertama
kehamilan
– Setelah upacara selesai, ditaruh sebiji bigilan atau beton (biji nangka) di atas sebuah leper (tatakan cangkir)
– Setiap bulannya di leper itu di tambah satu biji bigilan sesuai hitungan usia kehamilan s/d 7 bulan
Upacara Pelet Kandhung atau Pelet Betteng (Pijat Perut)
– Diadakan pada usia hamil tujuh bulan
– Dilaksanakan secara sangat meriah pada kehamilan pertama
– Upacara dilakukan pada malam bulan purnama
– Dipimpin oleh DK dan dibantu oleh agung (nenek dari ibu hamil)
Tahap-tahap Upacara Pelet Kandhung
Dilakukan dalam kamar ibu hamil :
Tahap pelet kandhung (pijat perut)
Tahap penyepakan ayam
Tahap penginjakan kelapa muda dan telur
Dilakukan di kamar mandi/di belakang rmh :
Tahap pemandian
Tahap orasol (kenduri)
Proses pelaksanaan
Upacara di awali dgn pembacaan ayat suci Al Quran
Sementara itu DK memijat perut bumil dgn maksud untuk mengatur posisi bayi
Kemudian bumil disuruh menyepak ayam sampai ayam berbunyi ‘keok’. Ayam tersebut di serahkan ke DK sbg ucapan terima kasih
Melaksanakan acara selanjutnya
Pantangan setelah upacara pelet kandhung
Pantang makan makanan tertentu seperti :
kepiting, cumi-cumi, daging kambing, kerupuk rambak, petis, nenas muda, durian, mangga kueni, dll karena akan menyebabkan keguguran, pendarahan, persalinan tdk lancar
Pantangan perbuatan : tdk boleh kerja berat, buru-buru, turun naik tangga, tidur melingkar, bertengkar, menyiksa binatang, dll karena akan menyebabkan bayi yang dikandung menjadi cacat.
PERSALINAN DI MADURA
Terdapat pantangan dan larangan yang berlaku dlm masy madura yang apabila dilanggar maka akan dapat menyebabkan kesulitan dalam proses persalinan
Adat menjelang dan saat persalinan
Plasenta kucing dikeringkan kemudian direndam. Air rendaman tersebut diberikan kpd bumil dgn harapan dpt melahirkan dgn lancar seperti kucing
Bila persalinan tdk lancar, keluarga meminta DK mengkhitan bulin tsb
Setelah melahirkan, ibu langsung bergerak dan melakukan aktifitas spt biasa.
Sebelum dan sesudah melahirkan diberi ramuan dan menyalakan perapian.
Melahirkan dilakukan di lantai dan ibu tdk boleh teriak
Pemotongan plasenta bayi dilakukan dengan cara digigit oleh ibu yg melahirkan.
Setelah melahirkan di adakan upacara SALE yaitu untuk menghadirkan roh nenek moyang agar memberi berkat
NIFAS di MADURA
ibu nifas dianggap kotor dan diasingkan dari rumahnya
Ibu nifas wajib minum ramu-ramuan.
Bayi di Madura
Ubun-ubun dan tali pusat bayi yg baru lahir diolesi kulit pohon tenggeris
Tali pusat dirawat dgn membubuhkan racikan kunyit
Bayi tdk boleh dimandikan sebelum tali pusat puput, hanya boleh diseka saja.
Setelah lepas tali pusat dilakukan selamatan dengan menusukkan bawang merah dan cabe di atas nasi
Membuat lima macam bubur
Tujuannya untuk mencegah gangguan makhluk halus dan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran bayi.
Pengertian Gender dalam masyarakat/ negara
Suatu konsep kultural, berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat/negara.(Women studies Ensiklopedia)
Istilah gender berbeda dengan istilah sex atau jenis kelamin menunjuk pada perbedaan laki laki dan perempuan secara biologis (kodrat), gender lebih mendekati arti jenis kelamin dari sudut pandang sosial (intervensi sosial kultural), seperangkat peran seperti apa yang seharusnya dan apa yang tidak seharusnya dilakukan laki laki dan perempuan
(Mansur Fakih, 1996)
PERAN GENDER PADA MASYARAKAT/ NEGARA
NEGARA UU NO 1 Tahun 1974 dimana mencantumkan azaz monogami disatu sisi akan tetapi disisi lain memperbolehkan suami untuk berpoligami tanpa batas jumlah wanita yang boleh dikawini dengan kata lain terdapat perbedaan,pengucilan atau pembatasan atas dasar kelamin.
a. Pasal 3 (2), Pasal 4,5 Tentang ketentuan Poligami
b. Pasal 7 (1) mengenai ketentuan umur 16 tahun bagi wanita dan 19 tahun bagi lakilaki
c. Pasal 11 mengenai ketentuan waktu tunggu bagi wanita, yaitu janda mati 120 hari dan janda cerai 90 hari
d. Pasal 31 (3) Mengenai ketentuan suami kepala rumah tangga dan istri ibu rumah tangga
e. Pasal 34 (1.2) mengenai ketentuan yang memposisikan istri sangat lemah dan sub ordinasi
f. Pasal 41 (b,c) mengenai ketentuan istri/wanita diposisikan lemah dan sub ordinasi
g. Pasal 44 (1) mengenai ketentuan penyangkalan anak Porsi perempuan dalam anggota DPR 30 %
Ada perbedaan peran gender dalam masyarakat dari satu tempat dengan tempat lainnya, tergantung dari sistim kekerabatan yang dianut dalam masyarakat yang bersangkutan
TUGAS, HAK DAN TANGGUNG JAWAB
► Adanya perbedaan biologis antara laki laki dan perempuan telah menimbulkan perbedaan tugas, hak dan tanggung jawab perempuan dan laki laki dalam bermasyarakat dan bernegara.
► Contoh :Jabatan Politis ( RT, Lurah, Camat, DST) sebagian besar laki laki,Jabatan yang berkesan maskulin (Polisi, Tentara) banyak laki laki

pelaksanakan asuhan kebidanan berdasarkan ham dan gender dalam masyarakat/negara
Pengertian GENDER
Berasal dari arti jenis kelamin.Diartikan sbg perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan di lihat dari segi nilai dan tingkah laku.Suatu konsep yang di gunakan untuk mengidentifikasi perbedaan laki-laki dan perempuan di lihat dari segi pengaruh sosial budaya.Pembagian peran, status, pembagian kerja yang dibuat oleh sebuah masyarakat berdasarkan jenis kelamin (Leonard Simanjuntak,dkk, 2001)
Peran Gender
Adalah hak dan kewajiban yang dijalankan seseorang pria atau wanita pada kedudukan tertentu yang dikonstruksi oleh norma sosial dan nilai sosial budaya masyarakat
3 jenis peran gender :
a. Peran Produktif adalah peran yg dilakukan oleh seorang pria atau wanita menyangkut pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa baik untuk dikonsumsi maupun untuk diperdagangkan
b. Peran reproduktifadalah peran yang dilakukan oleh seseorang pria atau wanita untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemeliharaan SDM dan pekerjaan urusan rumah tangga
c. Peran sosialadalah peran yag dijalankan oleh seorang pria atau wanita untuk berpartisipasi dlm kegiatan kemasyarakatan seperti gotong royong
Persoalan gender di tempat kerja
• Marginalisasi (kemiskinan ekonomi) terhadap perempuan, mis : banyak pekerjaan perempuan seperti guru TK atau sekretaris yang dinilai lebih rendah dibandingkan pekerjaan laki-laki dan seringkali berpengaruh pada perbedaan gaji.
• Subordinasi (penomor duaan), yaitu suatu penilaian bahwa suatu peran dinilai dan dianggap lebih rendah dari peran yang lain, mis : perempuan nantinya toh ke dapur juga
• Beban kerja berlebihan.Banyak perempuan menanggung beban kerja domestik yang lebih banyak dan lebih lama
• Cap-cap negatif .perempuan hanya sebagai tambahan dan dinilai rendah.
Tugas, Hak Dan Tanggung Jawab di Tempat Kerja
• TUGAS:seorang tenaga kerja baik laki-laki maupun perempuan tetap harus melaksanakan tugas sesuai fungsi masing-masing
• HAK :Jam kerja yang fleksibel untuk perempuan dan laki-laki dan kebijakan yang lebih mendorong terciptanya fleksibelitas dalam peran
• TANGGUNG JAWAB :Perempuan didalam bekerja mempunyai tanggung jawab terhadap porsi kerjaannya dengan tidak mengabaikan keluarga.
ASUHAN KEBIDANAN BERDASARKAN HAM DAN GENDER
Bagi wanita yang melahirkan diberi kesempatan untuk memperoleh cuti yang panjang, untuk memberikan ASI eklusif.
Peran gender dalam Keluarga
Menumbuhkan kesadaran kerjasama dan berperilaku menghargai peran dari setiap individu dalam keluarga;
Citra baku yang melekat pada peran, fungsi, & tanggung jawab yang membedakan antara perempuan & laki-laki dalam keluarga & masyarakat
TUGAS, HAK DAN TANGGUNG JAWAB GENDER
Kesetaraan gender adalah kesamaan kondisi bagi laki-laki & perempuan untuk memperoleh kesempatan & hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial, budaya, & kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut
Keadilan gender adalah suatu proses untuk menjadi adil terhadap laki-laki & perempuan
Bias Gender adalah suatu pandangan yang membedakan peran, kedudukan, & tanggung jawab perempuan & laki-laki dalam kehidupan keluarga, masyarakat & pembangunan
Emansipasi adalah suatu pandangan yang menciptakan adanya kesamaan peran & tanggung jawab antara perempuan & laki-laki dalam segala aspek kehidupan baik biologis maun non biologis
ASKEB GENDER DALAM KELUARGA CONTOH KASUS K D R T
1. Pendekatan Dalam keluarga
2. Memberikan Motovasi agar berfikir lebih bijak dalam menghadapi, & mengatasi masalahnya
3. menyarankan agar dalam keluarga
– terjalin komonikasi yang baik
– Saling pengertian
– Saling terbuka
– Adanya kesepakatan peran, tugas, fungsi & tanggung jawab dalam keluarga
4. apa bila masalah tidak teratasi maka perlu bantuan pihak yang berwenang
Persalinan
1. ibu berhak mendapatkan pertolongan persalinan sesuai standar dengan konsep sayang ibu / bayi
2. mendapat suport dari suami dan keluarga
3.mendapat kolaborasi/rujukan bila terjadi komplikasi
ASUHAN INTRANATAL
Kala I Persalinan
Dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur,adekuat dan menyebabkan perubahan pada cervix hingga mencapai pembukaan lengkap.
Fase kala I persalinan Fase laten,Fase Aktif

Persiapan
1.Ruang bersalin dan ashan BBL
2.Perlengkapan dan obat essensial.
3.Rujukan bila diperlukan.
4.Ashan sayang ibu dalam kala I
5.Upaya pencegahan infeksi yang diperlukan
Yang tidak dianjurkan
Kateterisasi rutin,Periksa dalam berulang kali,Mengharuskan ibu pada posisi tertentu,Memberikan informasi yang tidak akurat.
Evidence Base Pada Kala I
Anamnesis/wawancara,Periksa Abdomen,Periksa Dalam (PD),Riwayat yang perlu diperhatikan,Partograf
Kala II
dimulai saat pembukaan servik lengkap dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin.
Fase kala II : 1. Fase tenang 2. Fase Peneranan 3. Fase Perineal
Persiapan Persalinan
Persiapan ibu dan keluarga,Persiapan penolong persalinan,Persiapan peralatan
Asuhan pada ibu bersalin kala II
Sifat kontraksi otot rahim,Perubahan bentuk rahim,Perubahan pada cervik,Pendataran dari servik,Faktor yang menyebabkan pembukaan servik,Perubahan pada vagina dan dasar panggul
Asuhan kala II
1. Pemantauan ibu:tanda2 dan gejala kala II,Evaluasi kesejahteraan ibu, Kemajuan persalinan
2. Pemantauan Janin: DJJ,Warna dan adanya air ketuban,Penyusupan kepala janin
IBU SUGENG
MASALAH PEREMPUAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK KEBIDANAN
KIA
AKI masih tinggi. Estimasi WHO 19.000 meninggal / tahunnya akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (FCI, 2000)
Masihnya tdk meratanya akses kesehatan. Hanya 66% bulin di tolong nakes (ESCAP, 2003)
Kesehatan anak : BBLR, busung lapar dll
Aborsi tdk aman. 11,1 % AKI disebabkan unsafe abortion (SKRT, 1995).
Utomo, 2001 : 2 juta kasus aborsi tercatat setiap tahunnya.
YKP, 2002:87% klien aborsi adalah ibu menikah yg sdh punya anak. Faktor penyebabnya adalah faktor psikososial & gagal KB
KRR
angka pernikahan dini masih tinggi. Kematian bayi 30 % lebih tinggi pada ibu remaja dibandingkan bayi yang dilahirkan oleh ibu usia 20 tahun atau lebih (GOI & UNICEF, 2000)
Usia aktif seksual bergeser ke usia yg lebih muda. Ada kecenderungan peningkatan frekuensi remaja berhubungan seksua
l sebelum nikah
Kebanyakan anak muda tidak memiliki akses terhadap pelayanan dan informasi kesehatan reproduksi yang cukup.
Dari 4091 kasus HIV/AIDS yg tercatat, 157 orang adalah anak remaja (Fenomena gunung es)
Kasus incest dan trafiicking meningkat
KB
Jika perempuan menggunakan KB yg aman & efektif, 50 % risiko komplikasi kehamilan, persalinan dan aborsi dapat diturunkan (GOI & UNICEF 2000)
Meskipun terlihat penurunan tajam dari TFR, berbagai aspek kebutuhan kes-pro perempuan belum terpenuhiAdanya konseling & pelayanan KB yg belum memadai.
Ketiadaan pelayanan aborsi yang aman
ISR DAN IMS
-Sebagian besar perempuan yg mengalami IMS tdk disadari sehingga mudah berkembang menjadi penyakit kronis krn tdk diobati dg benar (FCI, 2000)
-Perempuan, menikah & tdk menikah sering tdk terlindungi dari IMS dan HIV krn tdk adanya informasi, rendahnya rasa percaya diri & otonomi utk memutuskan atau bernegoisasi sblm berhubungan seksual. Contoh yg umum adalah tdk mampu meminta pasangan seksual menggunakan kondom
USIA LANJUT
*Peningkatan jumlah USILA seiring dgn meningkatnya angka harapan hidup di Indonesia
*Jumlah kasus baru HIV pada kelompok ini juga meningkat hingga 40 %
KTP
*Istri yg mengalami kekerasan oleh suami
*Kekerasan diluar hubungan nikah
*Kekerasan krn beberapa aspek :
a. Kekerasa dlm poligami
b. Kekerasan akibat memiliki wali jubir
c. Kekerasan karena perceraian (talak)
Belum pernah :Perjuangan di antara hidup mati (tdk bisa diprediksi) --- enggak takut , ingin,Proses alamiah (ada penolong),Suatu anugrah (diinginkan / tdk diinginkan),Melahirkan anak yg merupakan buah hati dan cinta (MELIHAT, CERITA, MENOLONG)
Sedang hamil :Saat yg dinantikan ibu ,Proses alamiah
Yg sdh pernah
• Mengeluarkan bayi dgn berbagai kendala yg disertai dgn rasa sakit (Susah dibayangkan)
• Relita lebih sakit
• Suatu kebahagiaan – patut disyukuri
• Suatu hal yg cemas (hidup atau mati) --- siapa yg akan dipertahankan
• Sempurna sbg wanita sbg wanita
• Perubahan status dari wanita menjadi IBU
• Dukungan dan support keluarga dibutuhkan (kalau tidak : MARAH, tdk dicintai, tdk dihargai, SUAMI – tdk ingin merepotkan, tanggung jawab hasil berdua)
• Takjub, kagum, terkesima KOK BISA YA, seperti mimpi
• Tidak berdaya (nyeri, letiih, rasa lama)
• Sakit tapi ingin lagi
• Sakitnya sudah lupa jadi ingin lagi
• Lupa banget sih enggak, masih ada bayangan
• Traumatic feeling sementara
• Bangga, semangat
Faktor yg mempengaruhi ibu dalam kehamilan dan persalinan : “kumpulan “
a. harapan budaya thd ibu, pengetahuan budaya ttg kemampuan ibu utkmerawat bayi, kualitas hubungan antara suami dan istri
b. Pandangan ibu thd hamil dan bersalin, penget ahuan budaya ttg hamil dan bersalin, hubungan sosial ibu
DUA PANDANGAN NYERI PERSALINAN
1.BIOLOGI : Hasil pengiriman pesan dari sumber nyeri (kontraksi rahim, penurunan kepala bayi, perubahan jalan lahir)
2.SOSIAL – ANTHROPOLOGI :
- Rites de Passage (ritual peralihan)
- Menghapus dosa
- Pelatihan mini menjadi orang tua
- Simbol kekuatan perempuan
- Memberi tanda jenis kelamin bayi
- Tindakan bar – bar, penindasan kaum perempuan
- Tanda mulainya persalinan
- Tanda kenormalan
KONTEKSTUAL PANDANGAN
LAPORAN SEKULERASI NYERI :“ Perubahan bertahap dari anggapan bahwa nyeri adalah sesuatu yang mulia menjadi suatu fenomena alam; secara simultan berubah dari anggapan bahwa nyeri menguntungkan secara umum menjadi proses yang potensial bersifat destruktif (Caton, 1985)
GELIS, 1981
 Ketakutan akan kematian :
a. Menurunkan ketahanan ♀
b. Mengurangi toleransi thd nyeri
 Ketakutan hilang saat ada dukungan
EKPRESI NYERI
 Perancis : Menjerit dibolehkan bahkan dikagumi (Gelis, 1991)
 Cheung (1994) : Masyarakat lain menjerit sebagai sesuatu yang tidak terhormat
 Betawi (Juli, 2005) : dibolehkan, Menjerit tanda kelemahan / cengeng
RIWAYAT PENGENDALIAN NYERI
Zaman kuno :
- Obat kimia dan fisika (King, 1988). c/ Opium
- Jimat dan batu semi berharga (Carter & Duriez, 1986)
Abad 17 – 18 :
a. Metode psikologis (Gelis, 1981:152)
b. “jamur”, jamu-jamuan, akar-akaran (bidan)
c. Ahli bedah : Soporific Sponge (spons yang memacu tidur)
1980
 AS dan INGGRIS : analgetik dan inhalasi (Wertz & Wertz), 1979)
 Jerman : Kloroform, petidin
 Abad 20 :
a. analgesia efektif pada kelas atas
b. Perempuan kelas pekerja lebih prihatin , prioritas yang lain

ANTROPOLOGI :Berasal dari bahasa Yunani.THE STUDY OF MAN.The most scientific of humanitis and the most humane of the sciences
Secara garis besar terbagi menjadi :
a. Physical anthropology
b. Material culture
c. Social & cultural anthropologi
Sekarang : Medical Anthropology
Physical Antropologi
 Mempelajari manusia sebagai organisme biologis, melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya di dalam species
 Studi mengenai variasi umat manusia (warna kulit, bentuk hidung, golongan darah, kepekaan terhadap penyakit ttt, dll)
 Menggunakan pengetahuan genetika dan biokimia untuk memperoleh pengertian yang lengkap mengenai variasi umat manusia & cara menyesuaikan diri dgn lingkungannya
Material Culture
 Mempelajari seni dan artefak (objek yang dibuat oleh manusia)
 Termasuk mempelajari mengenai seni, musik, instrumen, senjata, pakaian, peralatan ataupun berbagai aspek yang berhubungan dengan teknologi manusia
Antropologi sosial dan budaya
 Menerangkan perilaku manusia berdasarkan kebudayaannya
 Studi perbandingan masyarakat saat ini dan bagaimana sistem budaya mereka
Anthropologi Sosial
 Pendekatan yang dominan yang digunakan di UK (United Kingdom)
 Menekankan pada aspek sosial kehidupan manusia
 Manusia diorganisasikan ke dalam kelompok yang teratur
 Pengalaman manusia sebagai anggota dari masyarakat ttg bgm cara memandang dunia
 Budaya merupakan salah satu jalan manusia utk mengorganisasi &melegitimasi masyarakatnya & bagaimana mengembangkan organisasi sosial, politik dan ekonominya
Bidan adalah manusia
• bidan lahir dan dibesarkan di suatu komunitas yang memiliki suatu sistem kepercayaan, dan pola budaya tersendiri
• ilmu pengetahuan kebidanan juga merupakan suatu budaya (sistem budaya)
• kerja bidan adalah berhubungan dengan manusia
• bidan memiliki peran lain (istri, ibu, anak, dll)
pengobatan & perawatan dlm pelayanan kesehatan :popular,folk,profesional(kleinman)
popular:non profesional, non spesialis, tanpa konsultasi pada ahli pengobatan traditional atau medis
folk / rakyat
• dukun patah tulang
• pengobatan spiritual
• dukun
• pelatihannya : secara turun temurun, kedudukan dalam keluarga ( cucu laki-laki ke-7 dari anak laki-laki ke-7 di irlandia), tanda lahir, mengikuti pengobat yg berpengalaman)
• keuntungan : melibatkan keluarga dalam diagnosa dan pengobatan
professional
• pengobatan yang terorganisir
• kedokteran modern / barat dikenal allopathy / biomedicine
• misal : dokter bidan, perawat dll
rumah sakit
• modern : memakai cara ilmiah untuk diagnostik dan pengobatan
• pasien dipindahkan dari keluarga, teman, masyarakat ke rs karena mengalami krisis
• rumah sakit disebut juga : tempat mengungsi, pabrik, bussiness, kuil, universitas, penjara, kota
• kejutan budaya, kehilangan identitas
life cycle approach
• the study of human life cycle : from birth to death :baby,child,teenage,young adults,adults,old age
note : tiap tempat punya batasan yang berbeda-beda : usia, kematangan, sifat dasar, cara memperlakukan, cara mendidik, cara berinteraksi
women and men have different view
isues relevan
• the medical body
• the external womb
• the body during pregnancy
• beliefs about blood, pain, labour or delivery
• believe about menstruation, menopause
• caring vs curing
• normality concepts
• birth cultures
• fertility and infertility
• contraception, abortion and infanticide
• males and pregnancy
issues relevan
• medical technology
• alternative or complementary medicine
• the growth hospital obstetric
• tba (traditional birth attendant)
medicalization
• kritik terhadap pengobatan modern
• gabe dan calnan : pengobatan modern → banyak masalah belum masuk kedalamnya (seperti : fase normal siklus kehidupan perempuan, usia lanjut, ketidak senangan, kesepian, isolasi sosial, kemiskinan atau pengangguran
• badan = mesin (realita badan tidak terlepas dari masalah sosial dan budaya)
fisiologi perempuan dan siklus kehidupan
• pengobatan untuk sindrom premenstruasi, dismenorhea, tanda-tanda menopause, sakit dan penyulit dalam kelahiran
• dikelilingi oleh taboo dan perilaku spesial untuk melindungi wanita dari bahaya dan melindungi pria dari polusi berbahaya
• di negara berkembang, asi yang berkelanjutan dan nutrisi yg tidak adequat (17 % bb menarche, 22 % bb siklus regular) berhubungan dengan amenorrhea
• rites de passage
menopause
• lock : “daerah barat, abad 19, menopause adalah penyebab penyakit, tetapi sejak abad 20 pertengahan, didefinisikan sebagai penyakit”
• kaufert & gilbert : “ menopause merupakan gangguan endokrin
• gejala : mudah tersinggung, depresi, lelah, sakit kepala
• berhubungan dengan kehidupan sosial ; pensiun, anak-anak sudah berkeluarga
tubuh selama hamil
• semua budaya meyakini bahwa ibu yang sedang hamil, melahirkan, nifas, menyusui serta janin dan bayi yg dilahirkannya adalah individu yang rentan akan bahaya, sakit dsb
• tabbo dan larangan selama masa kehamilan sering digunakan untuk melindungi ibu dan fetus dari kerusakan fisik
• ?? rasionalisasi dan dampak dari sudut pandang kesehatan
• wanita hamil sering “ambiguity”
• tingkat transisi antara 2 hukum sosial; ibu dan istri
• ritual dan taboo selama kehamilan untuk menandai masa transisi dan melindungi ibu-janin selama masa yang berbahaya
• penelitian : 31 wanita hamil, 77 % percaya bahwa fetus dapat ditandai secara permanen atau terbunuh oleh keadaan emosional, hukuman perilaku yang buruk, tenaga alam, kekuatan jahat, dll
• wanita di mexican – american percaya bahwa terlalu banyak tidur atau beristirahat selama hamil dapat membahayakan bayi dan menyebabkan “stick to uterus”, sehingga persalinan menjadi sulit dan tidak mungkin
• takut melihat bulan sabit, terlalu emosi dll dpt membahayakan bayi
• kekuatan jahat akan menyebabkan kerusakn atau meninggalnya fetus
• kepercayaan diet
• fenomena : kehamilan menghilang
kepercayaan darah menstruasi
• southwales uk
ada 2 : “bad blood” – hrs dibuang (pesimis saat menopause)
“losing their life’s blood”
• zulu (south africa)
- dapat mengkontaminasi kesehatan
- kemampuan akan ↓ jika berhub dgn darah ini
- diisolasikan “menstrual hut”
menstrual blood
persalinan
• pengalaman biasa yg tdk membahayakan (eskimo, indian amerika)
• peristiwa penting yang disertai tindakan ritual (indian washo)
• persalinan menimbulkan pergumulan dgn roh yg tertarik dgn unsur yg keluar dari tubuh manusia (non-barat)
• tzintzuntzan, indian araucania (amerika selatan (bumil = sakit, bila bayi lahir = sehat
• rites de passages
tba
• indonesia = paraji / dukun bersalin
• meksiko = parteras
• puerto rico = comadronas
• jamaika = nanas
• india = dais
• mesir = dayas
• afrika dan pedesaan india = 80 % oleh dukun bersalin
fertilitas dan infertilitas
• kesalahan perilaku individual
• alamiah
• diguna-gunai orang
• kekuatan supernatural
• guatemala : rahim dingin ; tdk cukup panas menerima semen. pengobatan hot food
new reproductives technology
• pengobatan infertil : ivf, surrogate mother
• efek baru : mengubah budaya, memisahkan antara orang tua biologi dan sosial (donatur sperma), mempengaruhi kekeluargaan
infanticide
• alasan : jumlah populasi – persediaan makanan
• kepercayaan akan kemampuan wanita hamil (tenetehera – 3 kali hamil maksimal)
kehamilan dan pria
• kasus wanita, tapi pria turut terlibat
• kehadiran ayah saat bersalin
• jawa – philipina = taboo
• cina selatan = hrs menemani selama persalinan
• syndrome couvade : suami yang kesakitan ketika istri melahirkan
( tujuh ) langkah pengambilan keputusan klinik termasuk :
• Mengumpulkan semua data fokus yang dibutuhkan
• Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi diagnosa/ masalah
• Mengidentifikasi diagnosa/masalah potensial
• Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
• Menyusun rencana asuhan
• Melaksanakan asuhan
• Mengevaluasi keefektifan pelaksanaan rencana asuhan.
NATURAL PREGNANCY:Bersumber pada alam
HERBALISMTumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk mmberi rasa nyaman dan menyembuhkan suatu symptom
Penggunaan Herbalism dalam kehamilan:
• Mengurangi perdarahan akibat keguguran (ginseng, Chinese angelica)
• Anemia (gentian, daun rasberry, daun dandelion, mawar dll.)
• Sakit punggung (lavender, mawar, jahe).
• Sistitis (akar padi, chamomile bunga jagung, daun rasbery)
• Constipasi (daun rasberry, akar dandelion, lavender, sari jeruk, dll)
HOMOEOPATHY
• Obat-obatan yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan, dan beberapa yang dibuat dalam bentuk cair, bubuk, dan pil.
• Lebih bermanfaat dari pada obat-obatan dari bahan kimia.
• Pada kehamilan dapat mengobati morning sickness, kram, konstipasi, dan mengurangi nyeri pasca persalinan
MASSAGE Memberi kenyamanan dan mengurangi nyeri/ pegal dari ligamen
Jenis-jenisnya:
1.Effleurage: menggunakan minyak/ tida, gerak memutar dan menekan pada daerah yang pegal menggunakan seluruh bagian telapak tangan
2.Petrissage: penekanan pada otot untuk melancarkan peredaran darah dengan menggunakan jari
3. Percussion : pukulan lembut, cepat dan ritmik.
4. Friction: penekanan dengan menggunakan jari-jari pada satu tangan
AROMATHERAPY
• Treatment dengan menggunakan sari minyak essensial.
• Efek relaksasi, mengurangi nyeri punggung, perasaan tidak nyaman, melancarkan peredaran darah, dsb
• Digunakan untuk memijat (nyeri punggung), berendam (nyeri pungung, konstipasi, ketegangan otot, sakit kepala dll), kompres (bengkak, konstipasi), dan hirup(insomnia, batuk, dingin, sesak nafas)
ACUPUNCTURE
• Menggunakan jarum tipis dan dapat didirikan
• Dapat untuk mengurangi nyeri
Acupressure :Penekanan dengan menggunakan satu jari (ibu jari/ telunjuk)
SHIATSU :Penekanan dengan jari untuk menghilangkan sakit, migraine, nyeri punggung, menenangkan diri.
OSTEOPATHY :Posisi dan gerakan tubuh yang baik untuk mengurangi nyeri tulang/ ligamen
ALEXANDER TECNIQUE :Memperbaiki posture rubuh
YOGA :Mengurangi stress, memudahkan tidur, tenang.
PRINSIP KOMUNIKASI
1. Membina hubungan baik
2. Penggalian informasi
3. Menggunakan pertanyaan terbuka
4. Menguasai teknik observasi terhadap klien
5. Menguasai keterampilan mendengar aktif
PERILAKU DASAR DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK
DENGAN KLIEN (SOLER)
S :Face your clients squarely (menghadap ke klien )dan smile/Nod at client (senyum/mengangguk ke klien )
O :Open and non-judgemental facial expression (Ekspresi muka menunjukkan sikap terbuka dan tidak menilai)
L :Lean towards client (Tubuh condong ke klien)
E :Eye contact in a culturally-acceptable manner (kontak mata /tatap mata sesuai cara yang diterima budaya setempat )
R :Relaxed and friendly manner (santai dan sikap bersahabat )
Siapa yang menyelenggarakan Antenatal classes ini?
Antenatal classes dapat dikategorikan dalam 3 jenis sesuai dengan institusi yang menyelenggarakannya:
• Hospital classes: kelas ini sangat edukatif jika merencanakan melahirkan di RS dalam kelas ini diinformasikan semua prosedur dan rutinitas di RS termasuk kunjungan ke kamar bersalin dan ruang perawatan nifas. Biasanya kelompoknya cukup besar dan tehnik pengajarannya klasikal dan pemutaran film.
• Local classes: kelas ini biasanya diselenggarakan di komunitas dekat dengan rumah pasien. Kelompok ini biasanya lebih kecil daripada kelompok kelas RS. Pada waktu tertentu suami bisa ikut.
• Private classes: kelas ini diselenggarkan oleh organisasi. Suami bisa ikut dalam banyak kesempatan. Kelompok ini biasanya terdiri dari beberapa orang saja.
Respon Psikologi Kehamilan Triwulan Pertama
*Reaksi psikologis dan emosi timbul pada beberapa wanita :Kecemasan,Kegusaran,Ketakutan,Perasaan panikTerhadap kehamilan dan segala akibatnya
*Dalam pikiran mereka kehamilan merupakan :
– Ancaman
– Kegawatan
– Ketakutan
– Bahaya bagi dirinya
Sikap mereka
*Tidak hanya menoilak kehamilan
*Tapi berusaha menggugurkan
*Kadang – kadang mencoba bunuh diri
Gambaran respon terhadap rasa tidak pasti :
Gambaran ambivalensi (emosi dan efek berlawanan timbul bersamaan pada seseorang, objek/sesuatu
*Beberapa hal yang belum dikletahui ibu :
*Diri sebagai fokus utama
*Ilustrasi kehamilan triwulan pertama
Respon Psikologi triwulan kedua
Konsep abstrak kehamilan menjadi identifikasi nyata.
*Perut membesar
*Gerakan janin terasa (quickening)
*Perubahan Fisik
*JANIN SEBAGAI FOKUS UTAMA
*Narsisisme & Introversi
 Narsisisme
o Secara harfiah “cinta atau jatuh cinta kepada diri sendiri”
o Kesan tubuh (Body Image) Positif
o Perubahan dalam seksualitas
*Rasa takut keguguran
*Rasa bersalah berkembang ke ansietas bila aktivitas seks dikurangi
Respon psikologi triwulan ketiga
 Calon ibu sudah menyesuaikan diri
 Kehidupan psikologik-emisional dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan datang
 Pikiran dan perasaan akan tanggungn jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya
 Bermacam penjelmaan dapat terjadi
 Ada dua golongan wanita yang perlu mendapat perhatian, karena diliputi rasa takut
 Pendekatan psikologis yang tepat
 Kepercayaan pada dokter dan bidan akan meringankan beban penderitaannya
 Menyelamatkan ibu dan bayi
 Kerentanan
 Kerentanan meningkat pada triwulan ketiga t.u ham 7 bulan
 Sering merasakan bayi yang amat berharga dapat saja hilang/ mengalami hal buruk bila tidak dilindungi sepanjang waktu.
 Fantasi / mimpi buruk tentang janinnya – jadi sangat berhati-hati
 Menghindari tempat ramai oleh karena tidak mampu melindungi janinnya
Faktor-faktor yang mempengaruhi psikologis ibu
 Latar belakang budaya dan culture
 Status wanita
 Daya adaptasi ibu
 Personality dan kepribadian
 Jumlah paritas
 Suasana kamar bersalin
 Body image
 Role model
 Support
4 fokus RELAKSASI :
1. Pemberian informasi
2. Latihan relaksasi untuk mengurangi ketegangan yang timbul dan yang memperburuk kontraksi nyeri
3. Strategi koping
4. Latihan pernafasan
“ RUBIN “
3 aspek dari identitas peran ibu
• IMAGE IDEALTerdiri dari Semua ide yang dimiliki wanita itu mengenai sikap dan aktivitas para wanita yang adalah seorang ibu
• IMAGE DIRI Terdiri dari Sikap wanita itu melihat dirinya yang dimiliki dari pengalamannya. Image ini digunakan sebagai representasi dari konsistensi “saya sendiri”
• BODY IMAGE Perubahan tubuh selama kehamilan dan perubahan nyata dari proses kehamilan itu
BAYI
• AKTIVITAS TAKING – IN fantasi, projeksi dan penolakan
• AKTIVITAS TAKING – ON/HOLD meniru dan role play
• AKTIVITAS LETTING – GO pekerjaan berduka
Taking IN
• Pada 2-3 hari setelah bersalin.
• Bersikap pasive dan sangat tergantung, segala energinya difokuskan pada kekhawatiran ttg badannya
• Dia mungkin akan bercerita ttg pengalamannya parusnya berulang-ulang
• Istirahat tidur yang tidak terganggu adalah sangat penting. Akibat kelelahan, lekas marah, mempengaruhi proses pengembalian kesehatan
• Bersikap sebagai penerima menunggu apa yang disarankan dan apa yang diberikan.
TAKING ON / TAKING HOLD
• Pada hari ke-2 s/d 4 setelah bersalin, ibu menjadi khawatir akan kemampuannya merawat bayi dan menerima tanggung jawabnya sebagai seorang ibu yang makin besar
• Ibu memfokuskan dirinya dalam mengambil kembali kontrol akan fungsi tubuhnya sendiri (BAB, BAK, kekuatan)
• Ibu berusaha menguasai keterampilan merawat bayinya sebagai tugas keibuan ( menggendong, menyusui, mengganti popok, memandikan dll)
LETTING GO
• Terjadi setelah ibu pulang dari RS/Tempat pelayanan Kesehatan dan dipengaruhi oleh waktu dan perhatian yang diberikan keluarga
• Ibu mengambil tanggung jawab dalam merawat bayinya, dia harus menyesuaikan diri dgn tuntutan ketergantungan si bayi begitu pula berkurangnya hak dirinya, kebebasan, ketergantungannya dan khususnya interaksi sosialnya
• Pada umumnya Depresi post partum sering terjadi pada masa ini
Post Partum Blues
• Biasanya timbul kira-kira hari ke-3 s.d hari ke-5 PP
• Dimulai dari perasaan kecewa, samapai ke keadaan mudah marah gingga perasaan sedih yg sulit dijelaskan dan sering menangis tanpa bisa dijelaskan oleh ibu yg bersangkutan mengenai sebabnya.
• Kemurungan sehabis melahirkan ini akan membuat ibu sangat rentan terhadap perasaan tidak aman & ketidakmampuan dalam perannya sbg seorang Ibu
BB setelah Lahir
 Hari ke-10 BB sama dgn saat lahir
 Usia 5 bulan = 2x BB lahir
 Usia 1 thn = 3x BB lahir
 Usia 2 thn = 4x berat lahir
 Prasekolah = 2 kg / tahun
 Preadolescent / pre growth spurt + 3,35 kg/thn
Panjang / tinggi badan
 Usia 1 tahun = 1,5 x PB lahir
TB pr = TB ayah – 13 cm + TB ibu ± 8,5
2
TB Lk = TB Ibu + 13 cm + TB ayah ± 8,5
2
Manfaat Asuhan Kangguru
 Adalah suatu cara yang efisien untuk menjaga kehangatan bayi
 Membantu pernafasan bayi agar lebih teratur; menurunkan frekuensi terjadinya henti nafas atau serangan apnea
 Mempromosikan pemberian ASI, pertumbuhan dan adaptasi di luar uterus
 Meningkatkan rasa percaya diri ibu, kemampuan dan keterlibatan asuhan terhadap bayinya yang kecil
 Tampaknya dapat diterima di berbagai budaya dan lingkungan
 Memberikan kontribusi terhadap pengurangan biaya— gaji, biaya operasional (listrik, dll.)
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN DI PANDANG dari ASPEK PROFESI
Seorang profesional harus memiliki prilaku profesional
« Wawasan keilmuan yg mantap
« Mencintai profesi dan etos kerja yang tinggi
« Memiliki kode etik
Pel Kebidanan : pelayanan profesional yg merupakan bagian integral dr pelayanan kes yg diberikan kpd perempuan yg berkaitan dgn masalah reproduksi, bayi dan balita sbg pasangan (dyad) .
Beberapa ciri profesi :
o Ada lisensi untuk praktek
o Regulasi praktek ditentukan profesi
o Ada kode etik
o Organisasi Profesi u/ melindungi publik dr praktisi yg tidak kualified
o Pekerjaan full time & seumur hidup
o Ada otonomi dalam menentukan tindakan dalam lingkup profesinya.
Profesional/isme : merujuk pd sifat-2, semangat a/ metoda. Ini adalah seperangkat atribut, suatu cara hidup yang menunjukan tanggung jawab & komitmen.
Sikap seorang professional :
 Memiliki pengetahuan dan keterampilan (skill) yang cukup untuk mempraktekan profesinya.
 Memiliki pengetahuan cukup luas pada masalah sosial untuk melaksanakan praktek profesionalnya dalam konteks kemasyarakatan dan mempunyai kemampuan leadership
Pelayanan & kewenangan Bidan Kep-Men Kes 900 / 2002 :
Pasal 25 :butir e dan f
Ayat 2, ….. Bidan dalam melaksanakan praktek sesuai kewenanganan harus
e:meminta persetujuan tindakan yg akan dilakukan (informed consent)
f: melakukan catatan medik (medical record) dgn baik.
Pasal 27 :
(1) Dalam melakukan prakteknya bidan wajib melakukan pencatatan & pelaporan sesuai dgn pelayanan yg di berikan
(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pd ayat (1) di laporkan ke puskesmas, dan tembusan kepada Dinas Kesehatan / kota setempat.
 Butir ke 4 dari Lima Benang Merah APN Pencatatan (Dokumentasi) :”Catat semua asuhan yg telah diberikan kpd ibu & bayi, jika asuhan tdk dicatat, dpt di anggap bhw tdk pernah dilakukan asuhan yg di maksud”
Dokumentasi kesehatan sebagai dokumen rahasia yg mengidentifikasi pasien dan di buat o/ pemberi asuhan/ pelayanan kesehatan
Tujuan Dokumentasi:
 Memberi bukti pelayanan yang bermutu (sesuai Std)
 Sarana komunikasi nakes yg efektif
 Informasi u/ perlindungan personal nakes
 Perlindungan hak pasien
 Pemenuhan pelayanan standar (data wajib)
 Dokumen u/ menjamin penggantian biaya pengobatan
 U/ perencanaan pelayanan di masa yang akan datanng
 Informasi u/ pendidikan, pengalamaan belajar
Prinsip- prinsip Dokumentasi:
Ditinjau dari isinya: rekaman hrs memp nilai -2:
 Administratif
 Hukum
 Ekonomi
 Edukasi/ pendidikan
 Dokumentasi
 Penelitian / statistik
PENGERTIAN Asfeksia adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatnya O2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut.
KLASIFIKASI
- Asfeksia primer : Bayi mungkin lahir dalam kondisi asfeksia.
- Asfeksi sekunder: Pada saat lahir tidak mengalami asfeksia tetapi kemudian mengalami asfeksia beberapa saat setelah lahir.
.FAKTOR – FAKTOR YANG MENYEBABKAB ASFEKSIA :
1.Gangguan sirkulasi menuju janin :
a. Gangguan aliran pada tali pusat.
- Lilitan tali pusat
- Simpul tali pusat
- Tekanan pada tali pusat
- Ketuban telah pecah
- Kehamilan lewat waktu.
b. Pengaruh Obat karena narkoba pada saat persalinan.
2. Faktor Ibu
- Gangguan his : tetania uteri – hipertensi
- Turunnya tekanan darah dapat mendadak :
Perdarahan pada plasenta dan solusio plasenta
- Vasokonstriksi arterial :Hipertensi pada hamil dan sestosis pre eklampsia, eklampsia.
- Gangguan pertukaran nutrisi / 02 : solusio plasent

SOAL

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP (IV) TK. II
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
Mata Kuliah : Askeb V
Hari, Tanggal : Rabu, 26 Juli 2005
Waktu : 90 menit
Dosen : dr. Arief Setiawan, Sp.OG,.M.Kes
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
S O A L A
PETUNJUK :
Pilihlah Salah Satu Jawaban dengan Cara Memberi Tanda Silang pada lembar jawaban yang tersedia


1. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan pada :
a. Setiap saat pada kunjungan ANC
b. Setelah 12 minggu dengan palpasi jari tangan / pita ukuran
c. Setelah 12 minggu dengan jari tangan & setelah 2 minggu dengan pita ukuran
d. Setelah 20 minggu dengan palpasi jari tangan & setelah 24 minggu dengan pita ukuran

2. Penyakit gangguan jiwa yang dialami oleh ibu hamil :
a. Pseudosyesis c. Reaksi mania
b. Psikose d. Skizofrenia

3. Pendarahan post partum didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang ibu post partum kekurangan darah lebih dari :
a. 500 ml c. 550 ml
b. 450 ml d. 400 ml

4. Diagnosis perdarahan pasca salin, kecuali :
a. Robekan jalan lahir c. Atonia uteri
b. Inversio uteri d. Solutio plasenta

5. Plasenta dengan keadaan implantasi jonjot korion plasenta sehingga memasuki sebagian lapisan endometrium :
a. Plasenta Adhesiva c. Plasenta perkreta
b. Plasenta Inkreta d. Plasenta Akreta

6. Robekan perineum TK.III ditandai dengan adanya robekan :
a. Kulit perineum
b. Perineum, mukosa vagina, sfingter ani
c. Sfingter Ani, mukosa rectum, mukosa vagina
d. Selaput lendir vagina, kulit perineum, mukosa vagina

7. Tanda bayi lahir post matur adalah tersebut dibawah ini, kecuali :
a. bayi terlihat kurus c. Kuku panjang
b. Kulit mengelupas d. Tidak ada rambut lanugo

8. Asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan IUFD adalah :
a. Tidak memperlihatkan bayi pada ibunya
b. Memberikan kesempatan pada ibu untuk mendekap dan melakukan kegiatan ritual bagi bayi tersebut
c. Tidak memberitahukan ibu kondisi bayinya
d. Melakukan induksi persalinan di tempat praktek sendiri

9. Etiologi yang berhubungan dengan distosia karena kelainan his (power) :
a. Kelainan his sering dijumpai pada grande multi
b. Inersia uteri sering dijumpai pada primi tua
c. Kehamilan premature
d. Faktor herediter, emosi dan ketakutan berperan penting
10. Bentuk panggul yang masih memungkinkan kepala dan bagian terendah melewati PAP sehingga kemungkinan bayi masih bias lahir adalah :
a. Android c. Anthropoid
b. Plathypeloid d. Panggul Skoliosis

11. Panggul sempit relatif bila conjugata vera :
a. 10 – 12 cm c. 81/2 – 10 cm
b. 12 cm d. < 81/2 cm

12. Kelainan-kelaianan letak pada bayi yang memungkinan tidak bias lahir pervaginam, yaitu :
a. Letak muka dagu belakang, letak lintang, POPP
b. Letak lintang, letak dahi, letak muka dagu di depan
c. Letak puncak kepala, letak sungsang, POPP
d. Letak puncak kepala, letak dahi, letak muka dagu posterior

13. Kelainan bentuk janin berupa monster pada kembar siam dimana kedua kepala saling melekat disebut :
a. Anensefalus c. Kraniofagus
b. Hidrosefalus d. Torakkofagus

14. Keadaan pada seorang wanita yang mengalami penurunan fungsi indung telur yang berakibat menurunnya produksi hormon estrogen :
a. Menopause c. Andropause
b. Klimakterium d. Alzheimer

15. Masalah kesehatan jangka pendek yang terjadi akibat menopause dapat berupa :
a. Osteoporosis c. Penyakit jantung koroner
b. Hot Flush d. Kepikunan

16. Upaya pencegahan terhadap keluhan / masalah menopause yang dapat dilakukan di tingkat pelayanan dasar antara lain, kecuali :
a. Paps Mear
b. SADARI
c. Pemeriksaan Jantung Koroner
d. Penggunaan bahan makanan yang mengandung pito-estrogen

17. Bila pasutri mengalami konsepsi, namun kemudian tidak mampu lagi untuk memperoleh keturunan, tidak menggunakan kontrasepsi dan melakukan senggama secara teratur :
a. Infertilitas c. Infertilitas sekunder
b. Infertilitas primer d. Infertil

18. Sebagai tindakan awal dalam diagnosis dan penanganan pada masalah infertilitas, langkah yang dapat diambil adalah :
a. Anamnesis c. Uji pasca senggama
b. Analisis hormonal d. Pemeriksaan Bakteriologi

19. Dalam evaluasi pasangan infertilitas perlu dilakukan analisis sperma, pada sperma yang normal terdapat kandungan fruktosa sebanyak :
a. 450 – 1.200 ng/ml c. 1.500 – 4.500 ng/ml e. BSSD
b. 1.200 – 4.500 ng/ml d. 4.500 – 12.000 ng/ml

20. Tujuan dari pendokumentasian kebidanan, kecuali :
a. Mempunyai aspek legal
b. Sebagai alat komunikasi antar tim kesehatan
c. Mempunyai aspek financial ekonomi
d. Mempunyai aspek etika, jaminan mutu
e. Sebagai perencanaan tindakan

ESSAY

1. Pasangan suami istri yang setelah 2 tahun berumah tangga belum mempunyai keturunan. Mereka datang kepada bidan untuk berkonsultasi tentang masalah yang mereka hadapi. Dari hasil anamnese, pada ibu didapatkan bahwa ibu berusia 28 tahun, haid terakhir 24 Mei 2005, telah mengalami abortus 3 kali, dari pemeriksaan, ibu tidak menderita penyakit TBC, DM dan tidak pernah dioperasi, selama menikah tidak pernah menggunakan kontrasepsi, langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh bidan dalam menghadapi masalah tersebut :
S O A L B

PETUNJUK :
Pilihlah Salah Satu Jawaban dengan Cara Memberi Tanda Silang pada lembar jawaban yang tersedia

1. Yang dimaksud dengan infeksi nifas adalah :
a. Infeksi yang terjadi pada saat ketuban pecah sebelum waktunya
b. Infeksi peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas
c. Infeksi yang terjadi pada neonatus
d. Infeksi yang terjadi pada hari ke-40 post partum

2. Dibawah ini yang tidak termasuk infeksi kala nifas adalah :
a. Miokarditis c. Peritonitis
b. Endometritis d. Mastitis

3. Faktor predisposisi infeksi nifas adalah sebagai berikut, kecuali :
a. Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar
b. Tindakan operasi persalinan
c. Keguguran dan persalinan prematuritas
d. Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah

4. Uterus agak membesar, serta nyeri pada perabaan dan lembek, hari ke-3 suhu meningkat, nadi cepat, tidak kurang dari 1 minggu keadaan normal kembali. Merupakan gambaran klinik dari infeksi nifas :
a. Bandungan ASI c. Mastitis
b. Peritonitis d. Endometritis

5. Suhu meningkat, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan nyeri, muka penderita mula-mula kemerahan menjadi pucat, mata cekung, kulit muka dingin. Merupakan gejala infeksi nifas :
a. Peritonitis c. Mastitis
b. Endometritis d. Bendungan Asi

6. Yang tidak termasuk peran bidan dalam menghadapi infeksi nifas adalah :
a. Infeksi ringan : dapat memberikan pengobatan
b. Manifulasi pertolongan persalinan
c. Infeksi berat : konsultasi dokter atau menunjuk penderita
d. Kurang melakukan pemeriksaan dalam

7. Mamae bengkak,keras dan terasa panas sampai suhu badan meningkat, adalah gambaran klinik dari infeksi nifas :
a. Peritonitis c. Mastitis
b. Endometritis d. Bendungan Asi

8. Bakteri penyebab mastitis adalah :
a. Streptokokkus Hemolitikus
b. Staphilococcus Aurens
c. Toksoplasmosis Gandii
d. Trikomonas Vaginalis

9. Yang merupakan fase-fase adaptasi psikologis ibu dalam masa nifas adalah :
a. Taking in, taking hold, letting on
b. Taking in, taking on, letting go
c. Taking on, taking hold, letting go
d. Taking in, letting go, taking hold

10. Ibu Eti melahirkan satu hari yang lalu, saat ini ibu sering menangis, sangat kelelahan, tidak mau merawat bayinya. Saat ini ibu sedang mengalami :
a. Post partum blues c. depresi post partum
b. Fase taking in d. Fase taking hold



11. Yang dimaksud dalam penyebab terjadinya post partum blues adalah :
a. Kekhawatiran c. Perceraian
b. Anak lahir mati d. Perdarahan



12. Yang dapat dilakukan seorang bidan dalam mencegah terjadinya post partum blues pada ibu adalah, kecuali :
a. Membantu ibu untuk merawat bayinya
b. Melakukan kontak dini
c. Biarkan pembantu untuk merawat bayi seharian
d. Memberitahu ibu dan keluarga mengenai post partum blues

13. Ibu Ani melahirkan 2 hari yang lalu, saat ini perasaan ibu sensitive sehingga mudah tersinggung. Ibu mulai berusaha mandiri dan berinisiatif. Pada kasus diatas, ibu berada pada fase ;
a. Taking on c. Letting go
b. Taking hold d. Taking in


ESSAY

1. Bagaimana peran anda sebagai seorang bidan dalam menghadapi kasus bendungan ASI ?

2. Dalam upaya menurunkan infeksi kala nifas dapat dilakukan pencegahan. Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan pada saat hamil, persalinan dan kala nifas ?

3. Sebutkan penyebab dan gejala post partum blues !

4. Bagaimana peran bidan dalam mencegah terjadinya post partum blues ?




Selamat Bekerja

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL (V) TK. III
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
Mata Kuliah : Askeb IV
Hari, Tanggal : Rabu, Januari 2006
Waktu : 90 menit
Dosen : Minindar, SST.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
S O A L A
PETUNJUK :
Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia

1. Kehamilan dapat berkembang menjadi komplikasi yang membahayakan ibu dan janin. WHO memperkirakan kehamilan yang mengalami komplikasi sebanyak :
a. 10 % c. 20 %
b. 30 % d. 15 %

2. Survey Demografi dan kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 1997 bahwa wanita yang mengalami komplikasi sebanyak :
a. 25 % c. 26 %
b. 27 % d. 28 %

3. Pemeriksan fisik umum meliputi hal dibawah ini kecuali :
a. Tinggi dan Berat badan c. Tekanan darah
b. Denyut nadi dan Suhu d. Pemeriksaan Abdomen dan payudara

4. Tinggi Fundus Uteri bisa diraba dari luar pada usia kehamilan :
a. > 20 Minggu c. > 24 Minngu Atonia uteri
b. > 12 Minggu d. > 28 Minngu Solutio plasenta

5. Bidan harus dapat menentukan Letak, Presentasi dan posisi. kelainan letak dapat ditentukan pada usia kehaminan :
a. > 36 minggu c. > 28 minggu
b. > 16 minggu d. > 20 minggu

6. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan pada :
a. Setiap saat pada kunjungan ANC
b. Setelah 12 minggu dengan palpasi jari tangan / pita ukuran
c. Setelah 12 minggu dengan jari tangan & setelah 20 minggu dengan pita ukuran
d. Setelah 20 minggu dengan palpasi jari tangan & setelah 24 minggu dengan pita ukuran

7. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia relatif tinggi yaitu:
a. 45 % c.57 %
b. 63 % d.70 %

8. Dikatakan Anemia pada ibu hamil bila kadar Haemoglobin Kurang dari :
a. 12 gr % pada trimester I & III c. 11 gr % pada trimester II
b. 10,5 gr % pada trimester II & III d. 11 gr % pada trimester I & III

9. Di bawah ini merupakan tanda dan gejala plasenta previa, kecuali :
a. Perdarahan trimester III
b. Nyeri
c. Perdarahan tanpa sebab
d. Perdarahan dapat berulang

10. Jika plasenta berimplantasi disegmen bawah rahim dan bagian tepi plasenta sedikit menutupi osteum uteri internum, disebut :
a. Letak rendah c. Lateralis
b. Marginalis d. Totalis
11. Setelah melakukan tindakan manual plasenta, Dapat diberi antibiotik profilaksis dosis tunggal yaitu ;
a. Ampicillin 2 gr IV + Metronidazol 500 gr
b. Ampicillin 1 gr IV + Metronidazol 500 gr
c. Ampicillin 2 gr IM+ Metronidazol 500 gr
d. Ampicillin 1 gr IM + Metronidazol 500 gr

12. Klasifikasi letak sungang diataranya, kecuali :
a. Bokong murni c. Bokong sempurna
b. Bokong kaki d. Bokong kaki sempurna

13. Persalinan pada letak sungsang lebih tinggi risikonya dibandingkan dengan letak kepala. Kelahiran kepala pada persalinan letak sungsang sebaiknya diakhiri dalam :
a. 8 Menit c.10 Menit
b. 15 Menit d.20 Menit

14. Penyebab kematian anak pada letak sungsang adalah, Kecuali :
a. Tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul
b. Perdarahan intrakranial karena kepala dilahirkan cepat
c. Asfiksia akibat kelahiran bahu yang lambat
d. Kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak

15. Melahirkan bahu dan lengan terlebih dahulu kemudian bahu belakang bahu pada letak sungsang adalah teknik :
a. Muller c. klasik
b. Deventer d. Lovset

16. Manual aid yang sering dipakai pada persalinan sungsang karena risikonya lebih rendah adalah :
a. Muller c. klasik
b. Deventer d. Lovset

17. Manuver yang dapat dilakukan pada distocia bahu pada letal kepala adalah :
a. Muller c. klasik
b. MC. Robert d. Lovset

18. Pada letak sungsang Jika kepala sukar dilahirkan,untuk menghindarkan kerusakan tulang leher anak dan trauma pada pleksus brakialis maka lebih baik kita menggunakan tekhnik:
a. Mauriceau c. De Lee
b. Noukjouk d. Cunam piper

19. Pemakaian vakum ekstraksi lebih aman dari Forceps jika dilakukan oleh orang yang terampil dan terlatih, Alat ini ditemukan oleh malsmstrom pada tahun
a. 1965 c. 1956
b. 1865 d. 1856

20. Yang bukan indikasi dari ekstraksi vakum dibawah ini adalah :
a. Mempersingkat kala II
b. Toksemia gravidarum
c. Anak hidup dan tidak gawat janin
d. Ruptura uteri imminens

21. Dalam menggunakan Ekstraksi Vakum harus memperhatikan syarat-syarat yang talah dietapkan, Yang bukan Syarat Vakum ekstraksi adalah :
a. Anak hidup dan tidak gawat janin
b. Ibu yang tidak mampu mengedan
c. Kontraksi baik
d. Janin cukup bulan

22. Pemakaian Ekstraksi Vakum lebih aman daripada forceps. Adapun keuntungan ekstraksi vakum adalah, kecuali :
a. Dapat digunakan pada pembukaan yang belum lengkap
b. Tidaka memerlukan anastesi umum
c. Komplikasi pada ibu maupun janin lebih sedikit
d. Waktu untuk melahirkan janin lebih singkat


23. Masukkan mangkok Vakum melalui inroitus vagina secara miring dan pasang pada kepala bayi dengan titik tengah mangkok pada :
a. sutura sagitalis ± 1 cm anterior ubun-ubun kecil
b. sutura sagitalis ± 1 cm posterior ubun-ubun kecil
c. suturs sagitalis ± 1 cm anterior ubun-ubun besar
d. suturs sagitalis ± 1 cm posterior ubun-ubun besar

24. Tarikan terkendali pada ektraksi vakum dilakukan maksimal :
a. 15 Menit c. 20 Menit
b. 30 Menit d. 60 Menit

25. Komplikasi akibat pemakaian Ekstraksi Vakum pada janin yang paling jarang adalah :
a. Edema skalp c. Perdarahan intrakranial
b. Aberasi dan laserasi kulit kepala d. Sepal hematoma


26. Perdarahan post partum yang paling sering terjadi adalah yang disebabkan oleh :
a. Atonia uteri
b. Laserasi jalan lahir
c. Retensio placenta
d. Gangguan koagulopati

27. Pendarahan post partum didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang ibu post partum kehilangan darah lebih dari :
a. 500 ml c. 550 ml
b. 450 ml d. 400 ml

28. Diagnosis perdarahan pasca salin, kecuali :
a. Robekan jalan lahir c. Atonia uteri
b. Inversio uteri d. Solutio plasenta


29. Ketika uterus tidak berkontraksi, maka pembuluh-pembuluh darah tempat melekatnya plasenta terbuka lebar yang dapat mengakibatkan kehilangangan darah pada ibu sebanyak :
a. 200-250 cc / Menit c. 300-350 cc / Menit
b. 350-560 cc / Menit d. 500-550 cc / Menit


30. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghentikan perdarahan pada atonia uteri adalah kompresi bimanual. Tindakan ini dapat dikombinasikan dengan pemberian :
a. Oksitosin 20 UI, Ergometrin 0,4 mg dan misoprostol 600 mg
b. Oksitosin 20 UI, Ergometrin 0,2 mg dan misoprostol 600 mg
c. Oksitosin 10 UI, Ergometrin 0,4 mg dan misoprostol 600 mg
d. Oksitosin 10 UI, Ergometrin 0,2 mg dan misoprostol 600 mg

31. Dasar hukum bidan dalam melakukan kompresi bimanual diatur dalam Permenkes 900/2002 dalam :
a. Bab IV Pasal 18
b. Bab IV Pasal 28
c. Bab IV Pasal 10
d. Bab IV Pasal 20
32. Prasyarat yang harus diperhatikan pada tindakan kompresi bimanual demi keamanan & kenyamanan pasien adalah :
a. Bidan trampil dalam melakukan kompresi bimanual
b. Tersedianya Peralatan dan perlengkapan
c. Pencegahan infeksi sebelum dan sesudah melakukan tindakan
d. Tersedianya sarana transportasi untuk merujuk ibu

33. Plasenta dengan keadaan implantasi jonjot korion plasenta memasuki sebagian lapisan miometrium disebut:
a. Plasenta Adhesiva c. Plasenta perkreta
b. Plasenta Inkreta d. Plasenta Akreta

34. Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada primipara, Molahidatidosa dan kehamilan ganda akibat peningkatan :
a. Estrogen c. Progesteron
b. HCG d. Prolaktin

35. Mual dan muntah yang hebat, Lemah apatis, mata cekung, Hemokonsentrasi, asetonuria dan nafas berbau aseton. Hal ini merupakan tanda dan gejala hiperemesis tingkat :
a. Ringan c. Berat
b. Sedang d. Emesis gravidarum


ESSAY

1. Ny. Ani telah melahirkan seorang bayi perempuan di bidan pada pukul 19.45 wib. Ini adalah kehamilannya yang ketiga, anak pertama lahir spontan di bidan, pada kehamilannya yang kedua Ny. Ani mengalami keguguran dan dilakukan kuretase oleh dokter. Pada pukul 20.15 wib plasenta belum juga lahir walaupun telah dilakukan manajemen aktif kala III dengan tepat oleh bidan.
Pertanyaan :
1. Diagnosis apa yang tepat pada kasus diatas (Ny. A) ?
2. Jelaskan faktor-faktor penyebab dari kasus tersebut ?
3. Bagaimana Penanganannya ?

2. Atonia uteri adalah salah satu penyebab terjadinya perdarahan postpartum yang dapat menyebabkan syok dan kematian, sehingga sangat penting dilakukan tindakan darurat untuk mencegah kematian tersebut.Tindakan apa sajakah yang dapat dilakukan untuk menangani perdarahan yang disebabkan oleh atonia uteri ? Jelaskan



Selamat Bekerja, Semoga sukses


Jawaban :
1. D
2. C
3. D
4. B
5. A
6. C
7. B
8. D
9. B
10. C
11. A
12. D
13. A
14. C
15. A
16. D
17. B
18. D
19. C
20. C
21. B
22. D
23. A
24. B
25. C
26. A
27. A
28. D
29. B
30. A
31. A
32. C
33. B
34. B
35. B

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP (IV) TK. II
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
Mata Kuliah : Askeb IV (Patologi Kebidanan)
Hari, Tanggal : Jum’at, 5 Mei 2006
Waktu : 90 menit
Dosen : Minindar, SST.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
S O A L A
PETUNJUK :
Pilihlah salah satu jawaban dengan cara memberi tanda silang pada lembar jawaban yang tersedia

1. Pemeriksan fisik umum meliputi hal dibawah ini kecuali :
a. Tinggi dan Berat badan c. Tekanan darah
b. Denyut nadi dan Suhu d. Pemeriksaan Abdomen dan payudara

2. Kehamilan dapat berkembang menjadi komplikasi yang membahayakan ibu dan janin. WHO memperkirakan kehamilan yang mengalami komplikasi sebanyak :
a. 10 % c. 15 %
b. 30 % d. 20 %

3. Tinggi Fundus Uteri bisa diraba dari luar pada usia kehamilan :
a. > 20 Minggu c. > 24 Minngu
b. > 12 Minggu d. > 28 Minngu

4. Survey Demografi dan kesehatan yang dilaksanakan pada tahun 1997 bahwa wanita yang mengalami komplikasi sebanyak :
a. 25 % c. 26 %
b. 27 % d. 28 %

5. Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia relatif tinggi yaitu:
a. 45 % c.57 %
b. 63 % d.70 %

6. Dikatakan Anemia pada ibu hamil bila kadar Haemoglobin Kurang dari :
a. 12 gr % pada trimester I & III c. 11 gr % pada trimester II
b. 10,5 gr % pada trimester II & III d. 11 gr % pada trimester I & III

7. Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan pada :
a. Setiap saat pada kunjungan ANC
b. Setelah 12 minggu dengan palpasi jari tangan / pita ukuran
c. Setelah 12 minggu dengan jari tangan & setelah 22 minggu dengan pita ukuran
d. Setelah 20 minggu dengan palpasi jari tangan & setelah 24 minggu dengan pita ukuran

8. Protein dalam urin tidak selamanya ditemukan pada ibu hamil, yang merupakan gejala dari preeklamsia.Proteinuri juga biasa ditemukan pada pasien yang :
a. Hipertensi c. Penyakit Jantung
b. Infeksi d. Diabetes militus

9. Di bawah ini merupakan tanda dan gejala plasenta previa, kecuali :
a. Perdarahan trimester III
b. Nyeri
c. Perdarahan tanpa sebab
d. Perdarahan dapat berulang

10.Jika plasenta berimplantasi disegmen bawah rahim dan bagian tepi plasenta sedikit menutupi osteum uteri internum, disebut :
a. Letak rendah c. Lateralis
b. Marginalis d. Totalis

11.Bidan harus dapat menentukan Letak, Presentasi dan posisi. kelainan letak dapat ditentukan pada usia kehaminan :
a. > 36 minggu c. > 28 minggu
b. > 37 minggu d. > 24 minggu

13. Setelah melakukan tindakan manual plasenta, Dapat diberi antibiotik profilaksis dosis tunggal yaitu ;
a. Ampicillin 2 gr IV + Metronidazol 500 gr
b. Ampicillin 1 gr IV + Metronidazol 500 gr
c. Ampicillin 2 gr IM+ Metronidazol 500 gr
d. Ampicillin 1 gr IM + Metronidazol 500 gr

14. Klasifikasi letak sungang diataranya, kecuali :
a. Bokong murni c. Bokong sempurna
b. Bokong kaki d. Bokong kaki sempurna

15. Persalinan pada letak sungsang lebih tinggi risikonya dibandingkan dengan letak kepala. Kelahiran kepala pada persalinan letak sungsang sebaiknya diakhiri dalam :
a. 8 Menit c.10 Menit
b. 15 Menit d.20 Menit

16. Penyebab kematian anak pada letak sungsang adalah, Kecuali :
a. Tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul
b. Perdarahan intrakranial karena kepala dilahirkan cepat
c. Asfiksia akibat kelahiran bahu yang lambat
d. Kerusakan tulang belakang karena tarikan badan anak

17.Perdarahan post partum yang paling sering terjadi adalah yang disebabkan oleh :
a. Atonia uteri
b. Laserasi jalan lahir
c. Retensio placenta
d. Gangguan koagulopati

18. Jika hasil pemeriksaan Laboratorium VDRL positif menunjukkan bahwa pasien tersebut menderta penyakit :
a. Infeksi c. Penyakit kelamin
b. Sypilis d. AIDS

19. Palpasi leopold untuk mendeteksi kehamilan ganda pada usia kehamilan:
a. < 20 minggu c. 24 minggu
b. 24-28 minggu d. > 28 minggu

20. Dibawah ini merupakan tanda dan gejala syok, Kecuali :
a. Tekanan darah menurun
b. Nadi lambat
c. Nafas cepat
d. Produksi urin sedikit

21. Penderita anemia megaloblastik ( anemia yang disebabkan karena kekurangan asam folik ) dapat di berikan asam folik dengan dosis :
a. 15-30 mg/hari c. 30-50 mg/hari
b. 20-40 mg/hari d. 50-75 mg/hari
22. Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya disebut :
a. Defisiensi zat besi
b. Megaloblastik
c. Hemolitik
d. Hypoplastik

23. penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik, mata cekung dan sedikit ikterus, berat badan turun, tekanan darah turun, hemokonsentrasi, oliguria, dan konstipasi. Ditemukan aseton pada air kencing. Hal ini merupakan gejala dan tanda dari hiperemesis gravidarum :
a. Tingkat I c. Tingkat II
b. Tingkat III d. Berat

24. Pada pasien abortus komplit yang mengalami anemia sedang dapat diberikan sulfas ferosus dengan dosis sebagai berikut :
a. 600 mg/hari selama 2 minggu
b. 600 mg/hari selama 1 minggu
c. 200 mg/hari selama 2 minggu
d. 200 mg/hari selama 1 minggu

25. Pada kehamilan mola yang disertai janin atau bagian dari janin disebut :
a. Molahidatidosa
b. Molakorionik
c. koriokarsinoma
d. molaparsialis

26.Pendarahan post partum didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang ibu post partum kehilangan darah lebih dari :
a. 500 ml c. 750 ml
b. 350 ml d. 250 ml

27.Diagnosis perdarahan pasca salin, kecuali :
a. Robekan jalan lahir c. Atonia uteri
b. Inversio uteri d. Solutio plasenta

28.Ketika uterus tidak berkontraksi, maka pembuluh-pembuluh darah tempat melekatnya plasenta terbuka lebar yang dapat mengakibatkan kehilangangan darah pada ibu sebanyak :
a. 200-250 cc / Menit c. 300-350 cc / Menit
b. 350-560 cc / Menit d. 500-550 cc / Menit

29.Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghentikan perdarahan pada atonia uteri adalah kompresi bimanual. Tindakan ini dapat dikombinasikan dengan pemberian :
a. Oksitosin 20 UI, Ergometrin 0,2 mg dan misoprostol 600 mg
b. Oksitosin 20 UI, Ergometrin 0,2 mg dan misoprostol 300 mg
c. Oksitosin 10 UI, Ergometrin 0,4 mg dan misoprostol 300 mg
d. Oksitosin 10 UI, Ergometrin 0,2 mg dan misoprostol 600 mg

30.Dasar hukum bidan dalam melakukan kompresi bimanual diatur dalam Permenkes 900/2002 dalam :
a. Bab IV Pasal 18
b. Bab IV Pasal 28
c. Bab IV Pasal 10
d. Bab IV Pasal 20

31.Prasyarat yang harus diperhatikan pada tindakan kompresi bimanual demi keamanan & kenyamanan pasien adalah kecuali:
a. Bidan trampil dalam melakukan kompresi bimanual
b. Tersedianya Peralatan dan perlengkapan
c. Pencegahan infeksi sebelum dan sesudah melakukan tindakan
d. Tersedianya sarana transportasi untuk merujuk ibu

32.Plasenta dengan keadaan implantasi jonjot korion menembus lapisan myometrium dan mencapai /menembus lapisan serosa
disebut:
a. Plasenta Adhesiva c. Plasenta perkreta
b. Plasenta Inkreta d. Plasenta Akreta

33.Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada primipara, Molahidatidosa dan kehamilan ganda akibat peningkatan :
a. Estrogen c. Progesteron
b. HCG d. Prolaktin

34.Mual dan muntah yang hebat, Lemah apatis, mata cekung, Hemokonsentrasi, asetonuria dan nafas berbau aseton. Hal ini merupakan tanda dan gejala hiperemesis tingkat :
a. Ringan c. Berat
b. Sedang d. Emesis gravidarum

35. Plasenta berimplantasi di segmen bawah rahim tetapi tidak menutupi Ostium uteri internal (OUI) disebut :
a. Plasenta previa Letak Rendah c. Plasenta previa Marginalis
b. Plasenta previa Laterales d. Plasenta previa Totalis

ESSAY

1. Ny. Indri telah melahirkan seorang bayi perempuan di bidan pada pukul 19.45 wib. Ini adalah kehamilannya yang ketiga, anak pertama lahir spontan di bidan, pada kehamilannya yang kedua Ny. Indri mengalami keguguran dan dilakukan kuretase oleh dokter. Pada pukul 20.15 wib plasenta belum juga lahir walaupun telah dilakukan manajemen aktif kala III dengan tepat oleh bidan.
Pertanyaan :
1. Diagnosis apa yang tepat pada kasus diatas (Ny. I) ?
2. Jelaskan faktor-faktor penyebab dari kasus tersebut ?
3. Bagaimana Penanganannya ?

2. Atonia uteri adalah salah satu penyebab terjadinya perdarahan postpartum yang dapat menyebabkan syok dan kematian, sehingga sangat penting dilakukan tindakan darurat untuk mencegah kematian tersebut.Tindakan apa sajakah yang dapat dilakukan untuk menangani perdarahan yang disebabkan oleh atonia uteri ? Jelaskan





Selamat Bekerja, Semoga sukses